Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

PHILOSOPHY OF ARTS: What is expression?

Bagian II Teori ekspresi Apa itu ekspresi?   Beberapa filsuf telah berusaha untuk mendefinisikan seni dalam hal ekspresi, tetapi, seperti yang kita lihat di bagian sebelumnya, teori ekspresi seni menghadapi banyak masalah. Saat ini, teori-teori seperti itu tampaknya jauh dari menjanjikan. Namun, bahkan jika tidak semua seni ekspresif, banyak seni yang ekspresif. Kami mengatakan bahwa musiknya menyenangkan, lukisannya sedih, tariannya melankolis, bangunannya muram, ceritanya marah, dan puisi itu nostalgia. Artinya, musik mengungkapkan kegembiraan, lukisan mengungkapkan kesedihan, dan sebagainya. Begitu banyak bahasa yang kita gunakan untuk mencirikan banyak seni bertumpu pada gagasan ekspresi. Jadi, bahkan jika teori ekspresi semua seni tidak persuasif, kita masih perlu mengatakan sesuatu teoretis tentang ekspresi dan seni, karena seni itu cukup banyak ekspresif. Apa sebenarnya yang kita lakukan ketika kita mengatakan bahwa musik itu menyenangkan, atau bahwa puisi adalah ekspresi

Shalsabilah Mutmainah

Allegory of the Cave Plato Dikutip dari “The Republic,” dalam The Dialogues of Plato, Volume I, Benjamin Jowett,  trans., Random House Inc. (1937), hlm. 773–776.   [Socrates berbicara] Dan sekarang, saya berkata, izinkan saya menunjukkan dalam gambar seberapa jauh sifat kita tercerahkan  atau tidak tercerahkan:—Lihatlah! manusia yang tinggal di sarang bawah tanah, yang memiliki  mulut terbuka ke arah cahaya dan menjangkau sepanjang sarang; dari sini mereka berasal  masa kecil mereka, dan kaki dan leher mereka dirantai sehingga mereka tidak bisa bergerak, dan bisa  hanya melihat di depan mereka, dicegah oleh rantai untuk memutar kepala mereka. Di atas  dan di belakang mereka api menyala di kejauhan, dan di antara api dan tahanan di sana  adalah cara yang ditinggikan; dan Anda akan melihat, jika Anda melihat, tembok rendah yang dibangun di sepanjang jalan, seperti layar  yang pemain marionette ada di depan mereka, di mana mereka menunjukkan boneka. [Glaucon berbicara] Begitu. Dan apakah

Mengapa kita perlu hidup dan hadir di kuliah DKV Unindra?

Sebelumnya izinkan saya untuk perkenalan diri. Nama : Shalsabilah Mutmainah Npm : 202146500923 Kelas : R3L  Dosen : Angga Kusuma Dawani, M.Sn. Mengapa kita perlu hidup? Menurut saya, jika kita memang sudah ditakdirkan sama Tuhan untuk hidup, jadilah manusia yang mempunyai akal pikiran sehat dan memiliki tujuan hidup. Hidup ini memang sementara tetapi Hidup tanpa tujuan tidak akan memiliki arti. S etiap orang akan merencanakan tujuan untuk hidupnya masing-masing.   Walaupun nyatanya belum semua manusia punya tujuan hidup buat dirinya.   Saya pun sama masih labil untuk menentukan tujuan hidup saya kemana. Memahami dan berdamai dengan diri sendiri adalah salah satu tujuan hidup saya. Menentukan pilihan yang sulit.  Mengapa dibilang pilihan yang sulit?    Sebelumnya  saya lulusan dari SMKF, yup SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI, yang dimana latar belakang jurusan yang saya ambil yaitu kesehatan. Hampir semua orang bilang "yakin ga salah ambil jurusan?" "kan lulusan kesehatan